Penerapan Ilmu Dirgantara dalam Olahraga


Fyi, saat ini status saya adalah mahasiswa kampus teknik negeri di Kota Bandung. Bidang yang saya perlajari bisa dijelaskan dengan 'sama kayak Pak Habibie lahh'. Kata teman-teman di jurusan lain, ini adalah jurusan yang levelnya woow. Kata dosen juga, 'we are in the edge of technology', kita berada di ujung teknologi (mungkin ini akan saya tuliskan juga nanti).
Teknik Penerbangan tidak melulu tentang pesawat terbang. Memang kami dibentuk untuk menguasai buuaaanyak hal tentang pesawat, tapi dalam proses belajarnya banyak hal yang bisa diaplikasikkan dalam hal lain, termasuk : Olahraga


1. Tendangan pisang Roberto Carlos

Jika Anda penggemar sepak bola, tentu Anda tahu bahwa tahun 1997, bek kiri Brazil, Roberto Carlos, mencetak gol ke gawang Fabian Barthez (Perancis) dengan cara yang luar biasa. Tendangan bebas dari jarak jauh, bola ditendang menyamping seolah akan keluar namun ternyata bola berubah arah dan masuk gawang. 

Awalnya orang mengira ada kekuatan lain yang membuat bola itu berubah arah (re : kekuatan gaib). Tapi sebenarnya kejadian ini bisa dijelaskan dengan ilmu aerodinamika. Dalam aerodinamika ada fenomena yang disebut Magnus Effect. Fenomena ini terjadi ketika sebuah benda yang berputar pada salah satu sumbunya masuk ke dalam aliran udara, akan muncul gaya ke arah samping. Penjelasan lebih lengkap bisa Anda lihat di :

Luar biasa bukan ?


2. Bola ping pong dan bola golf
Pernahkan Anda bertanya mengapa bola pingpong dibuat halus sedangkan bola golf dibuat kasar (berbintil-bintil) ? Kekasaran pada bola golf ternyata mampu meningkatkan energi aliran udara di sekitarnya. Energi yang lebih tinggi dapat menunda terjadinya stall (menghilangnya gaya angkat) sehingga ketika dipukul bola dapat bergerak lebih jauh. Hal sebaliknya dilakukan terhadap bola pingpong yang tidak boleh terbang terlalu jauh karena kecilnya lapangan. Bola dibuat halus supaya segera terjadi separasi udara dan stall, bahasa Jawanya 'nggaber'.

Masih tentang bola, saat ini bola sepak yang digunakan pada level dunia (misal World Cup) didesain tidak hanya dengan pertimbangan massa dan estetika tetapi juga geometri alur yang ada di permukaannya. Pola alur yang ada pada bola menentukan sifat aliran udara di sekitarnya, hal ini menjadi hal yang dipertimbangkan dan diteliti.


3. Evolusi mobil Formula 1
Anda pasti setuju jika saya katakan mobil F1 itu luar biasa cantik. Tapi tahukah Anda seperti apa mobil F1 tahun 1950an ? video ini menjelaskan semuanya :

Perubahan sangat besar terjadi pada mobil F1 dalam hal engine, dimensi, fitur, dan aerodinamika. Dimensi mobil F1 terbatas, misalnya lebar maksimal 1,8 meter, kalau tidak salah. Fitur relatif sama setiap mobil karena ketika sebuah teknologi ditemukan yang lain akan mengikuti. Di sisi lain tidak semua fitur diperbolehkan karena alasan keamanan. Engine yang digunakan juga dari pabrikan pilihan yang spesifikasinya sudah tertentu. Akhirnya, di era modern ini -sejak dominasi Schumacher-Ferrari- faktor aerodinamika menjadi hal yang sangat penting. Tim-tim berlomba menciptakan inovasi di bidang aerodinamika untuk mengurangi gaya hambat dan membuat downforce untuk menambah traksi roda dan kestabilan. Terobosan-terobosan aerodinamik dibuat untuk mengkompensasi kapasitas mesin yang terbatas. F1 adalah panggungnya engineer, terutama aero engineer.

Masih tentang balapan, jika Anda ingin unggul dalam drag race, buatlah inovasi yang dapat mereduksi gaya hambat (drag).


4. Pakaian pebalap sepeda
Balapan selalu terkait dengan gaya hambat. Siapa yang memiliki gaya  hambat terkecil mempunyai peluang terbesar untuk menang. Hal ini berlaku pula pada balap sepeda. Kualitas sepeda dan kemampuan fisik atlet hampir sama (jika tidak doping tentu saja), akibatnya aerodinamika menjadi penting. Faktor gaya hambat memang kecil, tetapi karena balapan berlangsung pada jarak jauh, akumulasi gaya hambat menjadi berpengaruh. 

Solusi yang terus dikembangkan adalah pakaian yang digunakan. Pakaian dibuat sedemikian sehingga gaya hambat kecil. Itulah sebabnya tidak ada pebalap profesional membalap dengan kaos kebesaran.


Sementara itu yang saya bagi pada pagi yang cerah ini. Selamat berakhir pekan dan selamat berolahraga :)

"semua yang aerodinamis itu cantik, tapi yang cantik belum tentu aerodinamis" - Pak Hendri S., dosen

"semua yang aerodinamis itu cantuk, tapi yang cantik belum tentu aerodinamis, iyaa, seperti kamu :v"
- Chandra N. , mahasiswa tingkat 3


Salam

0 comments :

Post a Comment